
Di balik kemeriahan Festival Cap Go Meh di Singkawang, Kalimantan Barat, terdapat satu sosok yang paling menyita perhatian β Tatung. Dengan wajah penuh paku, lidah dijepit pedang, dan tubuh menari di atas senjata tajam, Tatung bukan sekadar pertunjukan ekstrem. Ia adalah bagian dari warisan spiritual dan budaya Tionghoa yang berusia ratusan tahun.
Tapi apa sebenarnya Tatung itu? Bagaimana asal-usulnya? Dan mengapa perannya begitu penting dalam Cap Go Meh Singkawang, festival Imlek terbesar di Indonesia?
Mari telusuri sejarah Tatung dan temukan alasannya mengapa kamu harus menyaksikan langsung Cap Go Meh Singkawang 2026!
Apa Itu Tatung?
Tatung adalah seseorang yang dipercaya mampu menjadi perantara roh leluhur atau dewa, terutama Dewa-Dewa Tao, saat perayaan Cap Go Meh. Dalam kondisi trans atau kerasukan (kesurupan sakral), mereka melakukan atraksi ekstrem seperti:
- Menusuk pipi dengan kawat baja atau paku panjang
- Berjalan di atas bilah pedang
- Menjepit lidah dengan parang
- Menari sambil membawa altar dewa
Meski terlihat mengerikan, mereka tidak merasakan sakit atau berdarah β sebuah fenomena spiritual yang masih terus diteliti hingga kini.
Asal-Usul Tatung
Tradisi Tatung berasal dari kepercayaan Taoisme di Tiongkok Selatan, khususnya di provinsi Fujian. Ketika para perantau Tionghoa datang ke Kalimantan Barat pada abad ke-18 untuk berdagang dan menambang emas, mereka membawa serta kepercayaan leluhur ini.
Dalam perkembangannya, ritual Tatung di Singkawang bercampur dengan budaya lokal Dayak dan Melayu, menciptakan satu-satunya tradisi Cap Go Meh dengan ratusan Tatung aktif di dunia.
Makna dan Filosofi Tatung
Tatung bukan pertunjukan. Ia adalah ritual pengusiran roh jahat, pembersihan energi negatif, dan bentuk komunikasi spiritual dengan leluhur. Dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa-Singkawang, kehadiran Tatung saat Cap Go Meh dipercaya mampu:
- Menolak bala untuk seluruh kota
- Membawa berkah dan keseimbangan
- Menjaga harmoni antara dunia nyata dan dunia roh
Setiap Tatung menjalani puasa, pantangan, dan meditasi panjang sebelum ritual β menjadikan proses ini sakral dan penuh disiplin spiritual.
Kombinasi Budaya: Tionghoa, Dayak, dan Melayu
Uniknya, Tatung di Singkawang tidak hanya berasal dari etnis Tionghoa. Banyak warga Dayak dan Melayu juga menjadi Tatung, menunjukkan kekayaan budaya dan toleransi yang tinggi.
- Tatung Dayak memakai atribut adat seperti manik dan bulu burung enggang
- Tatung Tionghoa membawa altar dan mengenakan jubah Tao
- Musik pengiringnya pun campuran antara alat Tionghoa, gong Dayak, dan drum Melayu
Inilah yang menjadikan Festival Tatung di Singkawang sebagai warisan budaya hidup yang tak bisa ditemukan di tempat lain.
Cap Go Meh Singkawang 2026: Saatnya Menyaksikan Sendiri!
Tahun 2026 diprediksi akan menjadi perayaan Cap Go Meh terbesar dalam sejarah Singkawang, dengan lebih dari 1.500 Tatung dari berbagai daerah dan negara ikut berpartisipasi.
Kenapa kamu harus datang langsung ke Singkawang?
- Merasakan atmosfer spiritual dan budaya yang otentik
- Melihat langsung ritual Tatung dari jarak dekat
- Menyaksikan parade budaya, barongsai, dan festival kuliner
- Mendokumentasikan pengalaman unik yang jarang terjadi seumur hidup
Info Perjalanan ke Cap Go Meh Singkawang 2026
- π Tanggal utama: 1 Maret 2026 (perkiraan)
- π Lokasi: Pusat kota Singkawang, Kalimantan Barat
- π Akses: 3β4 jam dari Pontianak via darat
- π¨ Saran: Booking hotel & transportasi sejak akhir 2025
Promo Paket Wisata Cap Go Meh 2026 dari Pontianak
Ingin pengalaman bebas ribet? Gabung bersama amazingborneo.id dalam Paket Wisata Cap Go Meh 2026
π Booking sekarang, slot terbatas!
0
Tinggalkan Balasan