
AmazingBorneo. Meriam karbit merupakan sebuah permainan tradisional masyarakat Pontianak yang melegenda dan menjadi saksi atas terbentuknya Kota Pontianak. Hingga saat ini meriam karbit selalu dimainkan saat menyambut hari raya Idulfitri, di sepanjang aliran sungai kapuas.
Menurut legenda, meriam karbit adalah sebuah nostalgia, memperingati saat Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie menghalau ‘hantu-hantu’ yang berada di Sungai Kapuas, hingga terbentuklah Kota Pontianak.
Baca Juga: PONTIANAK SINGKAWANG KUCHING
Baca Juga: FASILITAS DAN HARGA BUS PARIWISATA BORNEO TRANS
Syafaruddin Usman, seorang budayawan di Kota Pontianak, mengatakan meriam karbit merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Kota Pontianak, untuk menyemarakkan bulan Ramadan, menyambut datangnya Lailatul Qadar dan hari raya Idul Fitri. Meriam menjadi penanda atas datangnya 1 Syawal di Kota Pontianak.
Dia memaparkan, pada zaman dahulu saat Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie menyusuri aliran sungai Kapuas untuk menyebarkan agama Islam, Sultan melintas di pintu anak sungai, yakni sungai Landak dan sungai Kapuas, atau disebut juga Tanjung Besiku.
Di kawasan itu, sultan mendapati sebuah sarang bajak laut, yang sedang merampok. Sultan lalu menugaskan anak buahnya untuk menembaki kapal-kapal bajak laut tadi dengan Meriam.
Baca Juga: OUTBOUND TRAINING DAN GATHERING
Baca Juga: RANDAYAN ISLAND DIVERESORT
“Bajak laut tersebut hingga kini dimaknai dengan hantu-hantu Pontianak yang menyeramkan. Menurut legenda, hantu Pontianak tersebut dimaknai dengan seorang wanita berambut panjang, wajahnya cantik, mulutnya berdarah-darah, belakangnya bolong,” kata Syafaruddin.
“Nah ‘hantu-hantu’ yang melintas di antara pintu anak sungai itulah disebut hantu anak, jadi orang-orang menamakan hantu pintu anak menjadi hantu kuntilanak. Itulah cerita tentang hantu Pontianak yang menjadi legenda kota Pontianak,” kata Syafaruddin
Tradisi Turun-temurun

sumber foto: travel.detik.com
Dirinya menambahkan, cerita tentang tradisi meriam karbit di bulan Ramadan sudah menjadi cerita turun-temurun dan budaya yang selalu dilestarikan dari generasi ke generasi, khususnya oleh masyarakat di tepian Sungai Kapuas.
Baca Juga: PAKET PULAU LEMUKUTAN
Baca Juga: PAKET DIVING LEMUKUTAN DAN RANDAYAN
“Ketika kita berpuasa, pada saat itulah kita mendengar dentuman meriam karbit. Meriam karbit tersebut disimbolkan untuk mengusir hantu-hantu yang mengganggu orang berpuasa. Hantu yang dimaksudkan itu adalah hawa nafsu,” kata Syafaruddin.
Gema meriam karbit akan terus terdengar seantero kota Pontianak selama Ramadan, puncaknya akan bergema di malam takbiran. Ribuan masyarakat kota Pontianak, akan mengunjungi kawasan tepian Sungai Kapuas, untuk nyucul meriam, menyalakan meriam karbit yang terbuat dari batang pohon berukuran besar itu.
Ada juga yang hanya sekedar menyaksikan dentuman dari kejauhan, karena tak semua orang berani untuk menyalakan meriam ukuran raksasa itu.
Baca Juga: DERAWAN ISLAND
Baca Juga: TANJUNG PUTING ORANG UTAN
Rata-rata meriam karbit memiliki diameter 50 sentimeter sampai 100 sentimeter. Panjangnya pun beragam, mulai 3 meter hingga 5 meter. Sekali berdentum, suaranya terdengar di seluruh penjuru kota Pontianak. Para warga yang tinggal di tepian Kapuas, akan saling berperang suara memainkan meriam karbit.
KAMI JUGA MENYEDIAKAN BERBAGAI MACAM PAKET LIBURAN, WISATA DAN GATHERING UNTUK KELUARGA, KARYAWAN PERUSAHAAN, ASN DAN ANAK SEKOLAHAN DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU.
KAMI MENJAWAB SEGALA KEBUTUHAN LIBURAN ANDA.
Amazing Borneo:
- OUTBOUND DAN GATHERING KALIMANTAN,BRUNEI,SERAWAK DAN SABAH
- WISATA PULAU LEMUKUTAN
- WISATA PULAU RANDAYAN
- WISATA PULAU KABUNG
- WISATA TANJUNG PUTING
- BANJARMASIN
- SAMARINDA
- BALIKPAPAN
- TARAKAN
- DERAWAN DAN LABUAN CERMIN
- KUCHING
- BRUNEI
- KINABALU
- TAWAU
Marketing :
- Call : +62811 569 5100
- Wa : +62896 9320 4727
- Instagram : @Amazingborneo.id
- Facebook: Amazing Borneo Indonesia
Tinggalkan Balasan