AmazingBorneo. Nyobeng (atau Nibakng) merupakan ritual penghormatan terhadap hasil mengayau (kayau) yang telah dilakukan sejak dahulu kala. Nyobeng adalah ritual memandikan atau membersihkan tengkorak manusia hasil mengayau nenek moyang.
Upacara ritual Nyobeng merupakan upacara adat yang bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas perlindungan dan juga sebagai wujud penghormatan masyarakat atas perjuangan para leluhur mereka serta menambah solidaritas antar sub etnis Dayak Bidayuh sehingga mereka mampu saling menjaga perdamaian agar tidak terjadi selisih paham.
Upacara Nyobeng dilakukan oleh Suku Dayak Bidayuh, Dusun Sebujit, Hli Buei (sebujit), Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat.
Biasanya Ritual Nyobeng Dayak Bidayuh ini diselenggarakan Pada tanggal 15-17 bulan juni.
Baca Juga: CAP GO MEH 2022 PONTIANAK SINGKAWANG
Baca Juga: CAP GO MEH 2022 4D3N
Makna Tradisi Nyobeng di kabupaten Bengkayang
Makna Upacara Nyobeng merupakan ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tipaiakng (dalam bahasa suku Dayak Bidayuh), atas berkat panen padi yang diterima masyarakat suku Dayak Bidayuh.
kedua merupakan ritual untuk menghormati kepala manusia hasil mengayau. Upacara Nyobeng merupakan Upacara adat untuk menghormati roh-roh leluhur yang diyakini sampai saat ini masih menjaga mereka.
Dahulu kala Suku Dayak Bidayuh yang tinggal di wilayah Indonesia dan Malaysia kerap saling berperang. Tapi sekarang, lewat Gawai Dayak Bidayuh serumpun Indonesia-Malaysia, dijunjung tinggi persaudaraan dalam kemasan ritual Nyobeng untuk perdamaian. Hasil peperangan terutama ngayau disimpan warga Dayak Bidayuh Hi Buei di rumah baluk.
Sebagai Bentuk Perhormatan Kepada Tengkorak musuh dikumpulkanlah di dalam rumah adat yang letaknya di tengah kampung.
Setiap tahunnya tengkorak hasil ngayau dimandikan dan dibersihkan sebagai penghormatan yang diberikan secara turun temurun meski tengkorak itu dulunya adalah musuh.
Ritual Nyobeng yang dilakukan setiap tahun merupakan tanda perdamaian, melingkupi perdamaian Dayak Bidayuh serumpun yang ada di Indonesia ataupun Malaysia.
Baca Juga: DERAWAN LABUAN CERMIN
Baca Juga: DERAWAN ISLAND
Ritual Memanjat Pohon Bambu secara Terbalik
Ritual memanjat Secara Terbalik merupakan Puncak Acara dimana Prosesi tersebut dianggap mistis oleh masyarakat Dayak bidayuh yang percaya mitos bahwa Sebelum memanjat tiang bambu, ketua adat melakukan ritual dengan membacakan mantra.
Kemudian para peserta diperciki air dengan daun Anjuang, Setelah itu semua peserta akan mengelilingi tiang bambo sambil menari tarian simaniamas.
Konon tradisi ini dilakukan seorang dukun ketika mengobati orang yang sedang sakit. Sang dukun harus melakukan ritual yaitu memanjat pohon dengan posisi terbalik. Tujuannya untuk mengambil obat di atas pohon guna menyembuhkan orang yang sakit.
Panjat Aur terbalik ini dilakukan sebagai bentuk ungkapan syukur atas jasa yang diberikan dan kemampuan dukun tersebut. Tujuannya bukan untuk berobat melainkan untuk hiburan atau permainan tradisional pada saat Ritual.
Ritual Adat ini Sudah menjadi Acara Tahunan yang selalu meriah karena selain dihadiri masyarakat dayak dikalimantan barat juga dihadiri oleh Wisatawan yang datang dari Malaysia karena jaraknya yang relatif dekat.
Baca Juga: KUCHING FUN TRIP
Baca Juga: KOTA KINABALU DAN KUNDASANG
KAMI JUGA MENYEDIAKAN BERBAGAI MACAM PAKET LIBURAN, WISATA DAN GATHERING UNTUK KELUARGA, KARYAWAN PERUSAHAAN, ASN DAN ANAK SEKOLAHAN DENGAN HARGA YANG TERJANGKAU.
KAMI MENJAWAB SEGALA KEBUTUHAN LIBURAN ANDA.
Amazing Borneo:
- OUTBOUND DAN GATHERING KALIMANTAN,BRUNEI,SERAWAK DAN SABAH
- WISATA PULAU LEMUKUTAN
- PULAU RANDAYAN
- PULAU KABUNG
- WISATA TANJUNG PUTING
- BANJARMASIN
- SAMARINDA
- BALIKPAPAN
- BERAU
- TARAKAN
- DERAWAN DAN LABUAN CERMIN
- KUCHING
- BRUNEI
- KINABALU
- TAWAU
Marketing :
- Call : +62811 569 5100
- Wa : +62896 9320 4727
- Instagram : @Amazingborneo.id
- Facebook: Amazing Borneo Indonesia
Tinggalkan Balasan