
Saat berbicara tentang perayaan Imlek terbesar di Indonesia, satu nama yang langsung muncul adalah Cap Go Meh Singkawang. Perayaan ini bukan hanya meriah, tapi juga paling unik, paling ramai, dan paling ikonik berkat kehadiran parade Tatung — ritual budaya yang sulit ditemukan di tempat lain.
Tak heran, Cap Go Meh Singkawang sering dijuluki sebagai festival Tatung terbesar di dunia dan menjadi magnet wisata budaya yang menarik perhatian media nasional dan internasional setiap tahunnya.
Cap Go Meh Terbaik di Indonesia: Angka Tak Pernah Bohong
Data Pengunjung Tahunan
Setiap tahun, ribuan hingga puluhan ribu pengunjung membanjiri Kota Singkawang selama puncak Cap Go Meh:
- 2023: ±35.000 pengunjung (pasca pandemi)
- 2024: ±75.000 pengunjung
- 2025: ±130.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri
- 2026 (diperkirakan): Mencapai lebih dari 150.000 pengunjung
Kota kecil yang berpenduduk sekitar 200.000 jiwa ini benar-benar bertransformasi menjadi lautan manusia selama perayaan Cap Go Meh, dengan hotel dan homestay selalu penuh dipesan jauh hari.
Uniknya Festival Tatung Terbesar di Dunia

Apa yang membuat Cap Go Meh Singkawang berbeda dari kota lain di Indonesia?
1. Tatung: Tradisi Mistis dan Budaya Lintas Etnis
Tatung adalah seseorang yang dirasuki oleh roh leluhur atau dewa, dan mampu melakukan atraksi ekstrem seperti:
- Menusukkan besi tajam ke pipi atau lidah
- Menginjak pedang
- Menusuk tubuh tanpa terluka
- Membawa altar berat sambil menari dalam kondisi trance
Tradisi ini merupakan perpaduan budaya Tionghoa, Dayak, dan lokal Singkawang, menjadikan parade Cap Go Meh satu-satunya di Indonesia yang menampilkan atraksi spiritual lintas budaya dengan skala besar.
Setiap tahunnya, lebih dari 800 Tatung dari berbagai kota dan negara ikut serta. Inilah yang menjadikan Cap Go Meh Singkawang sebagai festival Tatung terbesar di dunia.
Sorotan dari Media Nasional & Internasional
Cap Go Meh Singkawang telah menjadi langganan sorotan media besar, baik lokal maupun internasional.
Liputan Media:
- Kompas TV & Metro TV: Live streaming parade Tatung
- National Geographic Indonesia: Dokumentasi budaya Tatung
- Channel News Asia (Singapura) & CGTN (China): Meliput Cap Go Meh sebagai perayaan Imlek unik di Asia Tenggara
- Media Jepang & Taiwan: Mengulas warisan budaya Tionghoa di Singkawang
Bahkan banyak travel blogger asing dan vlogger internasional yang menjadikan Cap Go Meh Singkawang sebagai konten utama mereka saat mengeksplorasi Indonesia.
Sejarah Panjang Cap Go Meh di Singkawang
Cap Go Meh sudah dirayakan sejak lebih dari 100 tahun lalu di Singkawang. Kota ini memang dikenal sebagai kota Tionghoa terbesar di luar Pulau Jawa, dengan lebih dari 42% penduduknya keturunan Tionghoa (Hakka).
Sejak zaman kolonial, warga Singkawang sudah melakukan parade Tatung dan sembahyang di kelenteng-kelenteng utama. Namun sejak awal 2000-an, Cap Go Meh berkembang menjadi festival budaya berskala nasional, didukung penuh oleh:
- Pemerintah Kota Singkawang
- Kementerian Pariwisata RI
- Komunitas Tionghoa dan Dayak setempat
Pemerintah bahkan menetapkan Cap Go Meh sebagai bagian dari Kharisma Event Nusantara (KEN) — daftar event wisata unggulan nasional.
Cap Go Meh Singkawang, Warisan Budaya dan Magnet Wisata
Dengan jumlah pengunjung yang fantastis, atraksi budaya Tatung yang unik dan mistis, liputan media internasional, dan sejarah ratusan tahun, tak diragukan lagi bahwa:
Cap Go Meh Singkawang adalah perayaan Imlek terbesar dan festival Tatung terbaik di Indonesia.
Bukan hanya pesta tahun baru Tionghoa biasa, tapi perayaan budaya yang menyatukan keberagaman dan menyedot perhatian dunia.


Tinggalkan Balasan