

Orang Utan, Tanjung Puting Kalimantan Tengah Borneo
Ke Taman Nasional Tanjung Puting dengan Menyewa Klotok
TNTP atau kepanjangan dari Taman Nasional Tanjung Putting yang berada di Semenanjun Kalimantan Tengah. Terdapat suatu konservasi orang utan yang paling besar yang berada di Indonesia dengan jumlah populasi sekitar 30 ribu hingga 40 ribu orang utan yang sudah tersebar di seluruh taman nasional tanjung puting dan juga di luar taman nasional. Selain sebagai konservasi orang utan, Tanjung Puting juga menjadi cagar biosfer yang sudah diresmikan pada tahun 1988 dengan kawasan ini Taman Nasional Tanjung Putting dengan wilayah seluas 415.040 hektar yang sudah ditetapkan sejak 1982. Taman Nasional Tanjung Puting yang menyandang status Taman Nasional dan juga cagar biosfer Taman Nasional Tanjung Putting ini bisa tetapi terjaga akan kesuburan dan kelestariannya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para calon pengunjung.
Taman Nasional Tanjung Puting ini tentu berbeda dengan konsevasi orang utan yang berada di wilayah Kalimantan yang lain. Yang juga dapat terlihat habitat populasi orang utan yang dibuat oleh manusia.
Yang tentunya di Taman Nasional Tanjung Puting anda bisa melihat secara langsung habitat asli orang utan, anda dapat melihat secara langsung kehidupan para orang utan di alam bebas, yang tentunya bukan merupakan buatan manusia.
Pada awalnya Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah cagar alam dan juga suaka margasatwa dengan jumlah luas sekitar 305 ribu hektar. Untuk itu sebuah cara yang paling tepat untuk mengelilingi taman nasional ini dibutuhkan kapal klotok. Kapal tersebut diberi nama kapal klotok karena mengeluarkan bunyi tok-tok-tok sehingga dinamakan kapal klotok oleh masyarakat sekitar.
Kapal Klotok yang biasa digunakan untuk mengelilingi sebuah akomodasi yang sudah cukup aman dan nyaman yang dapat menampung bebrapa orang sekitar 7 hingga 12 orang penumpang. Kecepatan kapal klotok tidak terlalu kencang, maka dengan itu para pengunjung yang menumpangi kapal klotok dapat menikmati suasana alam yang disuguhkan di sungai Sekonyer dalam perjalanan dengan menyusuri sungai.
Dengan menaiki kapal klotok, para penumpangnya dapat melihat sunset dan juga kunang-kunang hingga hewan liar yang tak jarang terlihat berada di pinggiran sungai. Sebagian besar pengunjung Taman Nasional Tanjung Puting merupakan wisatawan mancanegara.
Begitu banyak turis dari mancanegara yang mengunjungi Tanjung Puting dapat membuat masyarakat yang tinggal di sekitar Pangkalan Bun dan Taman Nasional dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan. Sebagai contoh ketika anda sedang menumpangi kapal klotok, pelayanan yang anda terima tidak akan kalah jika dibandingkan dengan hotel berbintang yang ada di kawasan perkotaan. Yakni guide dan juga kapten kapal yang bertugas akan selalu ramah tamah terhadap semua pengunjungnya.
Makanan yang disediakan di Tamana Nasional Tanjung Puting juga sangat enak apabila disamakan dengan standar yang berada di kota-kota. Hal ini bisa jadi karena masyarakat yang melayani di bidang kuliner sudah terbiasa melayani para pengunjung yang berasal dari manca Negara, untuk itu kualitas pelayanan yang diberikan akan selalu terjaga.
Hal-hal itu juga bisa terjadi ketika malam sudah tiba, anda dapat beristriahat di atas kapal klotok yang sudah dilengkapi dengan kelambu.
High Season yang berada di Taman Nasional Tanjung Puting dpaat menyebabkan pesanan transportasi dengan kapal klotok yang membludak. Biasanya high season terjadi ketika bulan Juli hingga bulan Agustus karena pada saat-saat tersebut bersamaan dengan saat anak-anak liburan sekolah. Untuk itu masyarakat sekitar memanfaatkan kesempatan baik itu untuk menjadikan sebagai peluang.
0
Tinggalkan Balasan