
Cerita Amoy Singkawang, Singkawang terkenal dengan tempat wisatanya yang menarik. Namun Singkawang terkenal dengan sebutan – sebutan lain yang sudah terkenal di manca Negara. Yaitu Singkawang terkenal dengan sebutannya sebagai Kota Amoy dan Kota Seribu Kelenteng. Namun yang akan dibahas di sini hanya Amoy Singkawang. Amoy Singkawang adalah kata yang mungkin membingungkan anda. Singkawang ini terkenal dengan amoy-nya yang cantik – cantik. Setelah mendengar kata ini tentu anda sudah sedikit paham apa itu amoy Singkawang ?
Kisah Pilu Dibalik Cerita Amoy Singkawang
Kalimantan terkenal dengan pulaunya yang sangat subur dan indah. Pulau tersebut termasuk dalam kategori pulau terbesar di dunia. Pulau ini dimiliki oleh 3 negara. Salah satunya Indonesia. Indonesia mempunyai bagian terbesar yang memiliki pulau Kalimantan sekaligus mendapat kewenangan terbanyak. Namun, di sisi lain Indonesia yang memiliki wilayah terbesar pulau Kalimantan dengan pulaunya yang sangat subur berbanding terbalik dengan Negara lain. Negara lain seperti Malaysia yang hanya memiliki kurang lebih sepertiga dari pulau Kalimantan masyarakatnya dapat hidup sejahtera.
Latar Belakang Amoy Singkawang
Dengan Latar belakang dari kehidupannya inilah membuat warga Singkawang ingin merubah nasib secara cepat atau instant. Sehingga membuat warga Singkawang rela menjadi TKI di Negara tetangga. Memang itulah realitanya kita hidup di tanah subur namun hidup miskin. Banyak warga yang Singkawang yang merantau ke Negara tetangga baik remaja maupun orang tua. Pekerjaan yang layak di luar negeri ketika merantau adalah suatu hal yang harus disyukuri. Namun Apabila tidak mendapat mendapatkan pekerjaan, bagi para amoy diri mereka lah yang dijual.
Amoy merupakan sebutan bagi para remaja yang beranjak dewasa. Singkawang memang terkenal dengan sebutannya Kota Amoy Singkawang. Namun, ironisnnya pekerjaaan inilah yang sangat tidak baik. Jadi para amoy ini rela diperistri oleh para lelaki luar negeri untuk mendapatkan uang yang banyak dengan melepas keperawanannya. Sehingga mereka yang rela dimahar orang luar negeri ini mereka akan dibayar 5 – 20 juta.
Singkawang adalah kota besar yang hampir semua penduduknya adalah keturunan China. Sebagian besar masyarakat di sini bekerja sebagai petani, nelayan, dan pedagang. Mungkin anda berpikir semua keturunan China hidup layak dan makmur. Namun, anda dapat melihat sendiri bahwa keturunan China sendiri berada di beberapa Negara hidup miskin.
Singkawang Kota Amoy
Amoy yang menjadi sebutan bagi kota Singkawang ini tentu menjadi pusat tujuan mencari kekasih. Banyak amoy – amoy di sana yang dapat dipinangnya. Sehingga inilah yang mengakibatkan terjadinya pernikahan antar Negara. Anehnya pernikahan antar Negara ini bukan menjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Malah pernikahan antar Negara ini dapat dikatakan sebagai suatu idaman atau dambaan. Dengan begitu amoy ini akan secara instan dapat dikatakan bisa mendadak kaya.
Memang jaman telah berubah dan uanglah yang dapat merubahnya. Sekarang tidak hanya Biro Tenaga Kerja saja yang ada melainkan Biro Jodoh juga ada. Hasrat keinginan inilah yang tumbuh subur di kalangan amoy Singkawang. Bahkan sekarang sudah tercatat 55.000 lebih pernikahan antar Negara sudah terjadi. Tentunya amoy – amoy Singkawang inilah yang melakukannya.
Banyak gadis – gadis amoy yang mendaftarkan diri ke biro jodoh dengan harapan agar keluarga mereka segera terbebas dari kemiskinan. Dengan lewat biro jodoh ini tentu para amoy akan menikah dengan lelaki tanpa mengetahui apa dan bagaimana kehidupan calon suaminya. Sedangkan untuk mengetahuinya sang gadis amoy harus menemuinya langsung di Negara si lelaki calon jodohnya.
Gadis – gadis amoy Singkawang banyak dicari karena terkenal dengan sifat ulet dan kerja kerasnya. Selain itu gadis amoy juga terkenal dengan sikap patuhnya untuk membantu ekonomi. Sehingga sangat banyak dari sekian orang tua di Singkawang ini yang berharap melahirkan seorang anak perempuan. Dengan begitu setelah menjadi amoy gadis inilah yang membantu kehidupan orang tuannya.
Semua pernikahan antar Negara belum tentu membuat bahagia, namun juga ada pahitnya. Seperti yang dialami oleh inisial A. Gadis amoy A ini mendaftarkan dirinya di usia 14 tahun. Ia mendaftar karena ingin membantu ekonomi keluarganya. Orang tuanya bekerja sebagai petani serabutan. Setelah mendaftar kurang lebih satu minggu gadis amoy A ini dilamar. Ia dimahar dengan uang 10 juta.
Setibanya di sana yang ia dambakan berubah semuanya. Yang didambakan sebagai orang kaya ternyata lelaki tersebut hanya seorang pedagang ikan. Dengan demikian ia harus kuat menjalani hidupnya mungkin dengan menutupinya kepada orang tua. Ia harus bersabar dengan semua kebohongannya.
Kesimpulan
Uang memang membuat orang berpikir untuk mengambil jalan pintas. Demi uang banyak gadis – gadis Indonesia yang rela menikah dengan lelaki luar negeri yang belum jelas statusnya. Semua ini mereka lakukan demi orang tua. Namun pernikahan tanpa cinta tidak menjadi jaminan kaya.
0
Tinggalkan Balasan